Cara Mengatasi Perilaku Tidak Sehat dengan Menggunakan Ilmu Jiwa

Perilaku tidak sehat adalah tindakan yang sering kita lakukan tanpa menyadari dampaknya, padahal kita tahu bahwa hal itu merugikan kesehatan, efektivitas, atau relasi kita. Beberapa contoh perilaku tidak sehat adalah merokok, mengunyah kuku, menyepelekan pekerjaan, atau menghabiskan waktu terlalu banyak di media sosial.

Mengatasi perilaku tidak sehat bukanlah hal yang mudah, karena kita sudah terbiasa melakukan hal itu secara refleks. Namun, dengan mempelajari ilmu jiwa yang berkaitan dengan pembiasaan, kita bisa menemukan cara-cara untuk mengganti perilaku tidak sehat dengan perilaku baru yang lebih positif dan berguna.

Apa Itu Perilaku dan Bagaimana Mekanismenya?

Perilaku adalah tindakan yang kita lakukan secara berulang-ulang tanpa membutuhkan banyak pemikiran atau kesadaran. Perilaku terbentuk karena adanya tiga unsur utama, yaitu:

Pemicu: adalah stimulus yang menyebabkan kita melakukan suatu tindakan. Pemicu dapat berupa sesuatu yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan, atau kita pikirkan. Misalnya, melihat rokok bisa menjadi pemicu bagi perokok untuk merokok, atau mendengar suara alarm bisa menjadi pemicu bagi kita untuk bangun tidur.

Respon: adalah tindakan itu sendiri yang kita lakukan sebagai reaksi terhadap pemicu. Respon bisa berupa aksi fisik, mental, atau emosional. Misalnya, merokok adalah respon fisik, memikirkan hal-hal negatif adalah respon mental, atau merasa cemas adalah respon emosional.

Imbalan: adalah hasil yang kita peroleh setelah melakukan respon. Imbalan dapat berbentuk sesuatu hal yang bisa menyenangkan, bisa meredakan atau menghilangkan ketegangan, atau bisa memberikan rasa kepuasan pada diri. Misalnya, merokok bisa memberikan imbalan berupa nikotin yang menenangkan, memikirkan hal-hal negatif bisa memberikan imbalan berupa rasa lega karena mengeluarkan unek-unek, atau merasa cemas bisa memberikan imbalan berupa rasa siap menghadapi situasi yang menakutkan.

Ketiga unsur ini membentuk suatu lingkaran yang disebut sebagai **siklus perilaku**. Siklus perilaku ini membuat kita untuk terus melakukan tindakan yang sama dan berulang tanpa mempertimbangkan akibatnya. Semakin sering kita melakukan siklus perilaku, semakin kuat pula perilaku tersebut tertancap dalam otak kita.

Bagaimana Cara Mengatasi Perilaku Tidak Sehat?

Untuk mengatasi perilaku tidak sehat, kita perlu memutus siklus perilaku dan menggantinya dengan siklus baru yang lebih sehat. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk mengatasi perilaku tidak sehat dengan ilmu jiwa:

Tentukan perilaku tidak sehat yang ingin diatasi: kita perlu mengetahui apa saja perilaku tidak sehat yang kita miliki dan bagaimana pengaruhnya bagi hidup kita. Kita dapat membuat dan menggunakan daftar perilaku tidak sehat yang kita lakukan dan memberikan penilaian seberapa sering dan seberapa buruk kita dalam melakukannya. Kita juga bisa menentukan alasan mengapa kita ingin mengatasi perilaku tidak sehat tersebut, apakah karena ingin lebih sehat, lebih efektif, atau lebih bahagia.

Tentukan pemicu, respon, dan imbalan dari perilaku tidak sehat: kita perlu menganalisis apa saja yang menjadi penyebab, reaksi, dan hasil dari perilaku tidak sehat kita. Kita bisa mencatat kapan, di mana, dengan siapa, dan bagaimana kita melakukan perilaku tidak sehat tersebut. Kita juga dapat mencari tahu penyebab mengenai apa yang kita rasakan sebelum, selama, dan sesudah melakukan perilaku yang tidak sehat tersebut. Dengan begitu, kita bisa mengetahui apa yang membuat kita tergoda untuk melakukan perilaku tidak sehat dan apa yang kita peroleh dari perilaku tidak sehat tersebut.

Ganti respon dengan respon baru yang lebih baik: kita perlu mencari cara untuk mengganti tindakan tidak sehat kita dengan tindakan baru yang lebih sesuai dengan tujuan kita. Kita bisa mencari respon baru yang memberikan imbalan yang sama atau lebih baik dari respon lama, tetapi tanpa efek samping yang negatif. Misalnya, jika kita ingin berhenti merokok, kita bisa mencari respon baru yang memberikan rasa tenang, seperti meditasi, olahraga, atau minum teh. Kita juga bisa mencari respon baru yang memberikan rasa puas, seperti menghemat uang, meningkatkan kesehatan, atau membantu orang lain.

Ubah pemicu yang menyebabkan perilaku tidak sehat: kita perlu menghindari atau mengubah hal-hal yang membuat kita tergoda untuk melakukan perilaku tidak sehat. Kita bisa menghapus atau mengganti pemicu yang ada di lingkungan kita, seperti menyimpan rokok di tempat yang sulit dijangkau, menghapus aplikasi media sosial dari ponsel, atau mengatur tempat kerja agar lebih rapi. Kita juga bisa mengubah pemicu yang ada di pikiran kita, seperti mengingatkan diri sendiri tentang alasan mengapa kita ingin mengatasi perilaku tidak sehat, memvisualisasikan diri kita sebagai orang yang dapat mengatasi perilaku yang tidak sehat, atau mengucapkan afirmasi positif untuk diri kita sendiri.

Buat rencana dan komitmen untuk mengatasi perilaku tidak sehat: kita perlu membuat rencana yang jelas dan realistis untuk mengatasi perilaku tidak sehat kita. Kita bisa menentukan kapan, di mana, dan bagaimana kita akan melakukan respon baru yang kita pilih. Kita juga bisa menentukan apa yang akan kita lakukan jika kita menghadapi kendala atau godaan untuk kembali ke perilaku tidak sehat. Selain itu, kita dianjurkan membuat komitmen yang kuat untuk mencoba mengatasi perilaku kita yang tidak sehat . Kita bisa mencari dukungan dari orang-orang yang peduli dengan kita, seperti keluarga, teman, atau mentor. Kita juga bisa memberi diri kita hadiah atau penghargaan jika kita berhasil melakukan respon baru secara konsisten.

Penutup

Mengatasi perilaku tidak sehat adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Dengan mempelajari dan mendalami ilmu kejiwaan yang berkaitan dengan pembiasaan, maka kita akan dapat menemukan teknik atau cara untuk dapat merubah perilaku yang tidak sehat dengan perilaku baru yang lebih positif dan bermanfaat. Langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk mengatasi perilaku tidak sehat dengan ilmu jiwa adalah: