Cara Membangkitkan Semangat Belajar Siswa dengan Menggunakan Teori-Teori Psikologi

Semangat belajar merupakan salah satu hal yang mempengaruhi prestasi akademik siswa.Gairah belajar adalah keinginan atau dorongan yang memotivasi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh, berusaha mencapai tujuan, dan senang belajar. Semangat belajar dipengaruhi oleh banyak hal, baik dari dalam diri siswa maupun dari lingkungan sekitarnya.
Ada beberapa teori psikologi yang bisa menjelaskan
tentang semangat belajar, antara lain:
1. Teori Semangat Belajar Intrinsik dan Ekstrinsik
Teori ini membagi semangat belajar menjadi dua macam,
yaitu semangat belajar intrinsik dan semangat belajar ekstrinsik. Semangat
belajar intrinsik adalah semangat belajar yang timbul dari diri peserta didik
itu sendiri, seperti minat, rasa ingin tahu, kesenangan, atau rasa tantangan.
Semangat belajar ekstrinsik adalah semangat belajar yang datang dari luar diri
siswa, seperti pujian, penghargaan, hukuman, atau tekanan dari orang lain.
Menurut teori ini, semangat belajar intrinsik lebih bagus
daripada semangat belajar ekstrinsik, karena semangat belajar intrinsik bisa
meningkatkan kualitas belajar, kreativitas, dan keterlibatan siswa. Semangat
belajar ekstrinsik dapat menurunkan semangat belajar intrinsik, apabila
semangat belajar ekstrinsik bersifat memaksa, mengancam, atau mengekang
kebebasan siswa. Namun, semangat belajar ekstrinsik dapat mendukung semangat
belajar intrinsik, jika semangat belajar ekstrinsik itu menantang, memberikan
umpan balik, atau menghargai usaha siswa.
Untuk membangkitkan semangat belajar siswa dengan teori
ini, guru bisa melakukan hal-hal berikut:
- Membuat siswa tertarik dan penasaran dengan materi pelajaran, misalnya dengan menggunakan cara yang menarik, memberi contoh-contoh yang nyata, atau memberi pertanyaan-pertanyaan yang merangsang berpikir.
- Memberi tantangan yang sesuai dengan kemampuan siswa, misalnya dengan memberi tugas-tugas yang berbeda-beda, menyesuaikan tingkat kesulitan, atau memberi pilihan-pilihan kepada siswa.
- Berikan umpan balik yang positif dan konstruktif, seperti pujian, penghargaan, atau saran spesifik, dengan jelas dan segera.
- Menghargai usaha dan kemajuan siswa, misalnya dengan memberi penghargaan yang berdasarkan kriteria yang jelas, adil, dan transparan.
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanggung jawab atas belajar mereka, misalnya dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan tujuan, merencanakan strategi, mengevaluasi hasil, atau merefleksikan belajar mereka.
Teori ini menjelaskan bahwa semangat belajar siswa
dipengaruhi oleh sikap berprestasi yang mereka punya. Sikap berprestasi adalah
cara berpikir atau bersikap yang menentukan bagaimana siswa menilai prestasi
mereka. Ada dua macam sikap berprestasi, yaitu sikap berprestasi tugas dan
sikap berprestasi ego.
Sikap berprestasi tugas adalah sikap yang fokus pada
penguasaan materi, peningkatan kemampuan, dan pencapaian tujuan yang realistis.
Siswa yang punya sikap berprestasi tugas cenderung punya semangat belajar yang
tinggi, karena mereka berusaha untuk belajar dengan baik, menghadapi tantangan,
dan mengatasi kesulitan.
Sikap sukses ego adalah sikap yang berfokus pada
membandingkan dengan orang lain, tampil di hadapan orang lain, dan mencapai tujuan
yang tidak realistis.
Siswa dengan sikap ego-boost memiliki kecenderungan
kurang termotivasi dalam belajar
dikarenakan berusaha untuk menghindari kegagalan, menghindari
tantangan, dan menyalahkan faktor luar.
Untuk membangkitkan semangat belajar siswa dengan teori
ini, guru bisa melakukan hal-hal berikut:
- Mendorong siswa untuk mengembangkan sikap berprestasi tugas, misalnya dengan memberi tujuan-tujuan yang spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART).
- Memberi tugas-tugas yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, misalnya dengan menggunakan teknik diferensiasi, remedial, atau pengayaan.
- Memberi umpan balik yang fokus pada proses, bukan hasil, misalnya dengan memberi saran-saran yang membantu siswa untuk memperbaiki kesalahan, mengatasi kesulitan, atau meningkatkan kualitas belajar.
- Menghindari kompetisi yang tidak sehat, misalnya dengan tidak membandingkan prestasi siswa satu dengan yang lain, tidak menunjukkan nilai-nilai siswa di depan kelas, atau tidak memberi hukuman atau ancaman kepada siswa yang tidak mencapai standar.
- Menciptakan suasana kelas yang kolaboratif, misalnya dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif, belajar kelompok atau bimbingan belajar.
3. Teori Semangat Diri
Teori ini menjelaskan bahwa semangat belajar siswa
dipengaruhi oleh percaya diri yang mereka punya. Percaya diri adalah penilaian
atau persepsi yang dimiliki siswa terhadap kemampuan, keberhasilan, dan nilai
diri mereka. Ada tiga komponen kepercayaan diri, yaitu efikasi diri, harapan,
dan atribusi (pengakuan).
Efikasi diri adalah percaya diri siswa terhadap kemampuan
mereka untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Siswa dengan efikasi diri yang
tinggi cenderung memiliki semangat belajar yang tinggi karena yakin dapat
belajar dengan baik, menguasai materi, dan mencapai tujuannya.
Harapan adalah percaya diri siswa terhadap kemungkinan
mereka untuk berhasil dalam tugas-tugas tertentu. Siswa yang punya harapan yang
tinggi cenderung punya semangat belajar yang tinggi, karena mereka optimis
bahwa mereka bisa mengatasi tantangan, menghadapi kesulitan, dan meraih
prestasi.
Atribusi (pengakuan) adalah merupakan penjelasan siswa
terhadap penyebab keberhasilan atau kegagalan mereka dalam mengerjakan
tugas-tugas tertentu. Siswa yang punya atribusi yang positif cenderung punya
semangat belajar yang tinggi, karena mereka menghubungkan keberhasilan atau
kegagalan mereka dengan faktor-faktor yang bisa dikontrol, seperti usaha,
strategi, atau sikap.
Untuk membangkitkan semangat belajar siswa dengan teori
ini, guru bisa melakukan hal-hal berikut:
- Meningkatkan efikasi diri siswa, misalnya dengan memberi tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuan siswa, memberi umpan balik yang positif dan konstruktif, atau memberi model-model yang bisa ditiru oleh siswa.
- Meningkatkan harapan siswa, misalnya dengan menetapkan tujuan yang realistis dan bermakna, memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan, atau memberikan contoh keberhasilan yang telah dicapai siswa.
- Meningkatkan atribusi positif siswa, misalnya dengan mengajarkan siswa untuk mengenali penyebab keberhasilan atau kegagalan mereka, mengajarkan siswa untuk mengubah cara berpikir yang negatif menjadi positif, atau mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab atas hasil belajar.
Posting Komentar untuk "Cara Membangkitkan Semangat Belajar Siswa dengan Menggunakan Teori-Teori Psikologi"