Tips Mengelola Perilaku Anak Hiperaktif di Kelas
Seperti kita ketahui anak hiperaktif adalah anak yang sangat aktif, sehingga sering berperilaku susah untuk tenang, susah berkonsentrasi, dan susah mematuhi perintah. Anak yang hiperaktif sering menimbulkan masalah di kelas, seperti mengganggu teman, melawan guru, sering berpindah-pindah tempat duduk, dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Perilaku anak yang hiperaktif bisa dipengaruhi oleh berbagai macam hal, seperti gangguan ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder), kondisi keluarga, atau faktor keturunan.

1. Memberikan penghargaan dan konsekuensi
Salah satu cara untuk mengatasi perilaku anak hiperaktif di kelas adalah dengan memberikan penghargaan dan konsekuensi. Penghargaan adalah sesuatu yang bersifat positif yang diberikan kepada anak ketika ia berperilaku baik, seperti bersikap tenang saat guru menjelaskan, mengerjakan tugas yang diberikan, atau tidak mengganggu teman. Penghargaan bisa berupa pujian, hadiah, atau kesempatan untuk melakukan hal yang disukainya.Adapun konsekuensi adalah sesuatu yang bersifat negatif yang diberikan kepada anak ketika ia berperilaku tidak baik, seperti berisik, lari-lari, atau mengganggu temannya. Konsekuensi bisa berupa teguran, hukuman, atau pembatasan hak. Konsekuensi harus sesuai dengan kesalahan yang dilakukan anak, dan tidak boleh bersifat fisik atau verbal yang bisa menyakiti anak.
Penghargaan dan konsekuensi harus diberikan secara konsisten dan sesegera mungkin setelah anak berperilaku tertentu, agar anak bisa belajar dari pengalaman sehingga bisa membedakan hal yang baik dan hal yang buruk. Penghargaan dan konsekuensi juga harus disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak, agar anak tersebut tidak merasa terlalu dimanjakan atau terlalu ditekan.
2. Memberikan perhatian dan bimbingan
Anak hiperaktif seringkali merasa kurang mendapat perhatian dan bimbingan dari orang dewasa, baik di rumah maupun di sekolah. Hal ini bisa membuat anak merasa tidak dihargai, tidak dipercaya, dan tidak dicintai. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi guru dan orang tua untuk memberikan perhatian dan bimbingan yang cukup kepada anak hiperaktif .Perhatian yang diberikan bisa berupa menanyakan kabar, mendengarkan keluhan, atau memberikan dukungan. Sedangkan bimbingan yang diberikan bisa berupa memberikan nasehat, saran, atau solusi. Perhatian dan bimbingan harus diberikan secara positif, empatik, dan menghargai. Jangan menyalahkan, menghina, atau membandingkan anak dengan orang lain. Tunjukkanlah bahwa Anda sangat peduli dan mengerti dengan apa yang dialami oleh anak.
Perhatian dan bimbingan juga harus diberikan secara proporsional. Berikanlah anak kesempatan untuk berbicara, berekspresi, atau berkreasi. Jangan memaksakan kehendak, mengintervensi, atau mengkritik secara terus-menerus. Biarkan anak belajar dari kesalahan dan mencoba akan hal-hal baru. Selain itu berikan juga anak ruang untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan minat yang dimiliki.
3. Memberikan aktivitas dan stimulasi yang sesuai
Anak hiperaktif memiliki energi yang besar, sehingga perlu diberikan aktivitas dan stimulasi yang sesuai untuk mengeluarkan energi tersebut. Aktivitas dan stimulasi disesuaikan dengan usia, kemampuan, dan minat anak. Aktivitas dan stimulasi yang sesuai juga haruslah bermanfaat, menarik, dan menyenangkan bagi anak.Aktivitas yang diberikan bisa berupa olahraga, permainan, atau hobi yang bisa membantu anak untuk melatih keterampilan motorik, sosial, dan kognitif. Selain itu aktivitas yang diberikan haruslah bisa membantu anak untuk mengurangi stres, meningkatkan mood, dan meningkatkan kesehatan. Aktivitas tersebut juga harus dilakukan secara teratur dan bervariasi, agar anak tidak bosan atau jenuh .
Stimulasi yang diberikan bisa berupa musik, gambar, atau cerita yang bisa membantu anak untuk melatih kreativitas, imajinasi, serta emosi. Stimulasi tersebut juga harus bisa membantu anak untuk meningkatkan perhatian, memori, dan bahasa. Stimulasi ini harus dilakukan secara interaktif dan menyenangkan, agar anak tidak merasa terpaksa atau tertekan .
4. Memberikan struktur dan rutinitas yang jelas
Anak hiperaktif seringkali mengalami kesulitan untuk mengatur diri sendiri, mengikuti aturan, dan menyelesaikan tugas. Hal ini disebabkan oleh kurangnya struktur dan rutinitas yang jelas baik di rumah maupun di sekolah. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi guru dan orang tua untuk bisa selalu memberikan struktur dan rutinitas yang jelas kepada anak hiperaktif .Struktur dan rutinitas yang diberikan berkenaan dengan apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, dan bagaimana harus dilakukan. Oleh karena itu struktur dan rutinitas yang diberikan juga harus dilakukan secara konsisten, fleksibel, dan realistis. Struktur dan rutinitas yang jelas bisa membantu anak untuk mengetahui harapan dan tanggung jawabnya, mengatur waktu dan prioritasnya, serta mengevaluasi hasil dan kemajuannya .
Struktur dan rutinitas yang jelas bisa dibuat dengan menggunakan alat bantu seperti jadwal, daftar, atau pengingat, sehingga bisa membantu anak untuk mengingat apa yang harus dilakukan, mengurangi distraksi, dan meningkatkan motivasi. Alat bantu tersebut harus ditempatkan di tempat yang mudah dilihat dan dijangkau oleh anak.
5. Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait
Selain dari guru dan orang tuanya, anak hiperaktif juga membutuhkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak, seperti teman sebaya, saudara, tetangga, atau profesional. Melalui bantuan, dukungan serta kerjasama dengan pihak-pihak terkait diharapkan dapat membantu anak hiperaktif untuk menperoleh lingkungan yang kondusif, sumber daya yang memadai, serta solusi yang optimal .Kesimpulan
Perilaku anak hiperaktif di kelas dapat menyebabkan masalah bagi guru, orang tua, dan anak itu sendiri. Namun, dengan metode yang tepat, perilaku anak hiperaktif bisa dikelola dengan baik, sehingga anak bisa belajar dan berkembang secara optimal. Beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengelola perilaku anak hiperaktif di kelas adalah:- Memberikan penghargaan dan konsekuensi
- Memberikan perhatian dan bimbingan
- Memberikan aktivitas dan stimulasi yang sesuai
- Memberikan struktur dan rutinitas yang jelas
- Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait
Posting Komentar untuk "Tips Mengelola Perilaku Anak Hiperaktif di Kelas"