Pengaruh Stress terhadap Prestasi dan Efisiensi Kerja

Dampak Stress Kerja terhadap Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah hasil kerja dari individu dalam menjalankan tugas, tanggung jawab, dan tuntutan yang ditetapkan oleh perusahaan untuk mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan yang telah ditentukan. Prestasi kerja dapat diukur berdasarkan kuantitas, kualitas, efisiensi, dan efektivitas pekerjaan. Prestasi kerja yang tinggi merupakan hal yang sangat diharapkan oleh semua perusahaan, karena dapat meningkatkan keuntungan, reputasi, dan daya saing perusahaan.
Stress kerja dapat memberikan
dampak positif maupun negatif terhadap prestasi kerja. Dampak positif stress
kerja adalah dapat meningkatkan motivasi, kreativitas, dan inovasi pekerja,
serta dapat membantu pekerja untuk mengarahkan segala sumber daya dalam
memenuhi kebutuhan kerja. Stress kerja yang positif disebut juga sebagai
eustress, yaitu stress yang bersifat menantang, merangsang, dan mengembangkan
potensi individu. Namun, jika stress kerja berlebihan atau melebihi batas
kemampuan individu, maka akan menimbulkan dampak negatif, seperti:
- Penurunan konsentrasi, fokus, dan perhatian. Karyawan yang mengalami stres mempunyai kecenderungan sulit fokus dan mengalami penurunan kualitas pekerjaan.
- Penurunan efisiensi. Stres dapat menyebabkan karyawan merasa lelah dan menghabiskan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas.
- Kesalahan yang lebih banyak. Stres dapat menyebabkan karyawan lebih mudah melakukan kesalahan dalam pekerjaan.
- Penurunan motivasi, kepuasan, dan komitmen kerja. Karyawan yang stres dapat merasa tidak bahagia, tidak percaya diri, dan tidak bersemangat dalam bekerja.
- Konflik interpersonal. Karyawan yang stres dapat menjadi lebih mudah marah, sensitif, dan tidak kooperatif dengan rekan kerja atau atasan.
- Gangguan kesehatan fisik dan mental. Stres dapat menyebabkan karyawan mengalami sakit kepala, insomnia, tekanan darah tinggi, depresi, kecemasan, dan penyakit lainnya.
Cara Mengatasi Stress Kerja
Stress kerja merupakan hal yang tidak dapat dihindari, tetapi dapat dikendalikan dan diminimalkan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress kerja:
- Mengenali penyebab stress kerja. Langkah pertama untuk mengatasi stress kerja adalah dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan stress, baik dari lingkungan kerja maupun dari diri sendiri. Dengan mengetahui penyebab stress, karyawan dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.
- Mengatur waktu dan prioritas kerja. Langkah kedua untuk mengatasi stress kerja adalah dengan mengatur waktu dan prioritas kerja secara efektif. Karyawan dapat membuat daftar tugas yang harus diselesaikan, menentukan deadline, dan menyelesaikan tugas yang paling penting dan mendesak terlebih dahulu. Karyawan juga dapat membagi tugas yang besar menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan mudah dikerjakan.
- Membuat batasan dan menolak permintaan yang tidak masuk akal. Langkah ketiga untuk mengatasi stress kerja adalah dengan membuat batasan dan menolak permintaan yang tidak masuk akal dari rekan kerja atau atasan. Karyawan harus mengetahui kemampuan dan keterbatasan diri sendiri, dan tidak ragu untuk mengatakan tidak jika merasa tidak mampu atau tidak nyaman untuk mengerjakan sesuatu. Karyawan juga dapat meminta bantuan atau delegasi tugas jika merasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sendirian.
- Mencari dukungan sosial. Langkah keempat untuk mengatasi stress kerja adalah dengan mencari dukungan sosial dari keluarga, teman, rekan kerja, atau orang lain yang dapat dipercaya. Karyawan dapat berbagi perasaan, masalah, atau keluhan yang dialami di tempat kerja, dan mendapatkan saran, solusi, atau sekedar simpati dari orang lain. Dukungan sosial dapat membantu karyawan merasa tidak sendirian, lebih tenang, dan lebih optimis.
- Melakukan aktivitas yang menyenangkan dan relaksasi. Langkah kelima untuk mengatasi stress kerja adalah dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan dan relaksasi di luar jam kerja. Karyawan dapat melakukan hobi, olahraga, meditasi, yoga, atau hal-hal lain yang dapat membuat diri merasa bahagia, rileks, dan segar. Aktivitas ini dapat membantu karyawan melepaskan ketegangan, stres, dan emosi negatif yang menumpuk di dalam diri.
Kesimpulan
Stress kerja adalah suatu kondisi yang dapat mempengaruhi prestasi dan efisiensi kerja karyawan. Stress kerja dapat memberikan dampak positif maupun negatif, tergantung pada tingkat dan cara karyawan menghadapinya. Stress kerja yang positif dapat meningkatkan motivasi, kreativitas, dan inovasi pekerja, sedangkan stress kerja yang negatif dapat menurunkan konsentrasi, fokus, kualitas, efisiensi, dan efektivitas pekerjaan. Stress kerja juga dapat menyebabkan penurunan motivasi, kepuasan, dan komitmen kerja, konflik interpersonal, dan gangguan kesehatan fisik dan mental. Untuk mengatasi stress kerja, karyawan dapat mengenali penyebab stress, mengatur waktu dan prioritas kerja, membuat batasan dan menolak permintaan yang tidak masuk akal, mencari dukungan sosial, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan dan relaksasi.
Semoga bermanfaat
Posting Komentar untuk "Pengaruh Stress terhadap Prestasi dan Efisiensi Kerja"